08 February 2014

Menginspirasilah ~

Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir. Yahudi, yang keren banget itu, memiliki manajemen yang bagus untuk bisa mencapai tujuan mereka. Di Bandung, yang mayoritas muslim, terdapat empat Rumah Sakit Nasrani dan tiga Rumah Sakit Islam. Rumah Sakit yang berkualitas bagus adalah Rumah Sakit Nasrani karena standarnya sudah internasional. Contohnya Borromeus, itu tuh bagian dari Rumah Sakit yang dikelola se-Asia. Wajar kalau standarnya internasional.

Saya ingin jadi orang yang baik. Saya ingin memberikan hal-hal yang baik. Apa harus ikut organisasi? Saya udah ketendang dari BEM. Diajakin ikut DM KAMMI sama Kang Ojan tapi harus dari nol lagi. Diminta ikut di PW Himi Persis Jabar tapi masih ragu. Juga dipinang (lagi) jadi guru di PPI 28 Cicalengka. Bingung. Selalu saya berpikir saya selalu salah mengambil keputusan. Termasuk ketika beli tas dan sepatu. Pasti selalu ada pikiran kok saya beli tasnya yang kayak gini. Hehe, nyambung kan.

Akhirnya masih free like a bird. Tadi pagi setelah menginap di RS Santo Borromeus, saya ikut (ikutan) acaranya BSLF dengan pembicara Ridwan Kamil, Bima Arya, Ahmad Fachmi, dan moderatornya Kang Yusuf. Sumpah, saya makasih banget sama BSLF yang bersemangat untuk memotivasi kaum muda buat mencintai negerinya ini. Gokil. Keren. Saya sampai kepikiran bercita-cita mau jadi Bupati Garut. Saya sampai nyesel nggak ikut nyalon di Prama. Dan saya akhirnya ikhlas kalau nanti suami saya mau jadi politikus, bahkan presiden. Saya memang agak gampang terdistorsi kalau masalah kebaikan. Wew.

Orang yang sudah cukup dengan dirinya, akan berani berkoraban untuk negerinya. Iya nggak sih? Nah, makanya saya ingin mencukupi diri saya dulu. Antara saya dengan Allah. Antara saya dengan keluarga. Dan antara saya dengan passion saya. Menulis. Ayolah, satu buku saja dan saya bisa melihat kalau memang takdir saya adalah menginspirasi orang lain melalui tulisan saya akan tenggelam di dalamnya. Kamu bisa memancing anak-anak muda untuk mencintai negerinya lewat novel. Gokil nggak tuh.

Oke, sebelumnya saya harus menyelesaikan skripsi dulu. Skripsi dahulu, novel kemudian, right?

Terima kasih untuk hari ini.

Terima kasih ya Allah ... karena Engkau telah menjadikanku mahasiswa keperawatan yang menjadi aktivis kampus Mengenal orang-orang hebat yang mencintai negerinya.

Terima kasih ya Allah ... karena Engkau telah menjadikanku anak bungsu yang sayang keluarga. Siap diminta bantuan oleh keluarga kapanpun. Baik itu saudara dekat, maupun jauh.

Terima kasih ya Allah ... karena Engkau telah menempatkanku dari kecil untuk rajin ngaji, mengajarkan banyak kehidupan di pesantren, dan Engkau menjadikanku mencintai-Mu secara menyeluruh. Tanpa keraguan.

Terima kasih ya Allah ... karena Engkau selalu mengingatkanku, menegurku lewat isyarat yang paling halus. Membiarkanku sadar akan pilihan yang harus kubuat.

Terima kasih ya Allah ... atas duapuluh dua tahun yang begitu bermakna. Atas titik balik dan belok yang sudah menuntunku melewati banyak kehidupan.

Terima kasih ya Allah ... dan maaf ... aku akan berusaha lebih baik lagi.

0 Comments:

Post a Comment

Jika tidak memiliki akun di google, wordpress, dan yang lainnya, bisa menggunakan anonymous.