22 October 2011

,

Dagri: Dialog Umum Jaring Aspirasi Untuk Rektor





Pada hari Kamis, 6 Oktober 2011 Departemen Dalam Negeri BEM Kema Unpad mengadakan Dialog Umum Jaring Aspirasi Untuk Rektorat yang disingkat menjadi DU-Jatinangor. Dialog yang diadakan di selasar rektorat baru tersebut menghadirkan Ir. Ganjar Kurnia sebagai rektor Unpad, pembantu rektor, dan dekan beserta pembantu dekan dari berbagai fakultas.

Acara yang dimulai pada pukul 15.30 WIB tersebut diawali oleh pemaparan dari Muhammad Sayyidi selaku Presiden BEM Kema Unpad mengenai hasil dari Koma (Kongkritkan Omongan Mahasiswa) yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 September 2011 sampai tanggal 4 Oktober 2011 di setiap fakultas. Aspirasi dari mahasiswa tersebut lebih banyak menyoroti mengenai registrasi, pembangunan, fasilitas, dan keamanan kampus. Selain itu ada isu yang sedang marak diperbincangkan yaitu mengenai pembangunan mall dan hotel atas nama Unpad.
Pendirian unit usaha dimungkinkan oleh sebuah universitas negeri yang menyandang status Badan Layanan Umum (BLU) seperti disampaikan oleh rektor Unpad Ganjar Kurnia pada koran Tempo (8-09-2011).
Dasar hukum Badan Layanan Umum (BLU) adalah Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal 1 ayat 91) PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Beberapa bentuk keistimewaan Unpad dalam hal fleksibilitas pengelolaan keuangan, yaitu sebagai berikut :
1. Pendapatan operasional dapat digunakan langsung, sesuai Rencana Bisnis dan Anggarannya tanpa terlebih dahulu disetorkan ke Rekening Kas Negara. Namun demikian, seluruh pendapaatn wajib dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran
2. Anggaran Belanja Unpad merupakan anggaran fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran, atau dengan kata lain, belanja dapat betambah atau berkurang dari yang dianggarkan sepanjang pendapatan terkait bertambah atau berkurang, setidaknya proporsional
3. Dalam rangka pengelolaan kas, Unpad menyelenggarakan hal-hal sebagai berikut :
- Merencanakan penerimaan dan pengeluaran kas
- Melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan
- Menyimpan kas dan mengelola rekening bank
- Melakukan pembayaran
- Mendapatkan sumber dana untuk menutup deficit jangka pendek
- Memanfaatkan kas yang menganggur (idle cash) jangka pendek untuk memperoleh pendapatan tambahan
4. Unpad dapat mengelola utang dan piutang sepanjang dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab serta memberikan nilai tambah, sesuai praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Unpad dapat melakukan investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Khusus investasi jangka panjang harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan RI/Gubernur/Bupati/Walikota
6. Pengadaan barang/jasa Unpad yang sumber dananya berasal dari pendapatan operasional, hibah tidak terikat, hasil kerjasama dengan pihak lainnya dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan pengadaan barang/jasa yang ditetapkan pimpinan Unpad dengan mengikuti prinsip-prinsip transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas, dan praktek bisnis yang sehat. Dengan kata lain, dapat tidak mengikuti kenentuan Keppres No. 80 tahun 2003 beserta seluruh perubahannya
7. Badan Layanan Umum dapat memperkerjakan tenaga professional non PNS
Kampus Unpad akan mulai membangun Mal di wilayah Jatinangor dan Hotel di Jalan dago tahun depan. Menurut Ganjar, proses perizinan seluruh usaha bisnis tersebut sedang diupayakan. Adapun nilai investasinya belum diketahui. “Waduh, belum sampai ke sana. Ini kan baru gagasan optimalisasi aset,” katanya. (Koran Tempo) .Namun biaya kuliah tidak otomatis turun atau lebih murah. “Karena sekarang juga belum sesuai standar,” ujarnya. (Koran Tempo)
Maka pada sore itu, Rektor Unpad memaparkan beberapa poin mengenai hal-hal yang menjadi permasalahn yang dipaparkan mahasiswa.
1.       Pembangunan
Mengenai pembangunan, akan dibangun 5 fakultas di Jatinangor antara lain Fakultas Keperawatan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik Geologi, dan Fakultaas Ekonomi. Selain gedung fakultas, di Unpad Jatinangor juga akan dibangun laboratorium bersama terutama laboratorium yang bersifat riset dan perpustakaan pusat. Penataan kantin pun menjadi fokus pembangunan, setelah Unpad sukses mengeluarkan Pasar Unpad yang selalu ada setiap hari Minggu, kini Unpad juga berhasil menata kantin Sastra yang awalnya adalah penjual di trotoar depan Fakultas Sastra. Mengenai hal ini, Pak Ganjar meminta untuk mengoptimalkan dulu kantin fakultas.
Pembangunan lainnya adalah rektorat baru yang akan ditempati pada Januari mendatang dan mesjid kampus yang sudah pada tahap penggambaran denah. Mesjid kampus tersebut akan dibangun di tempat yang sekarang masih dipakai sebagai Gor Pakuan, sementara pengelolaannya seharusnya dipegang oleh Universitas. Namun pengelolaan mesjid termasuk siapa yang akan menjadi DKM-nya masih akan dibahas nanti.
2.       Fasilitas
Fasilitas yang dikritisi adalah pengadaan tong sampah dan angkutan kampus yang dianggap kurang optimal oleh mahasiswa. Mengenai angkutan kampus ini, Pak Ganjar sudah mengupayakan agar angkutan tersebut bisa gratis, jika sekarang angkutan ditambahkan jadwalnya ataupun jumlahnya maka akan ada yang melawan dari kelompok tukang ojeg. Angkutan berwarna biru yang menyerupai odong-odong sebenarnya sudah diberikan dua pasang oleh pihak BNI. Namun kelompok tukang ojeg mengancam akan melakukan aksi jika kendaraan tersebut beroperasi dua-duanya.
3.       Pelayanan
Mengenai KRS online, Pak Ganjar mengaku tengah menggarap IT untuk pelayanan KRS ini. Jika ada dosen yang masih mewajibkan menjual diktatnya maupun pelayanan SBA yang kurang ramah atau tidak tepat waktu diharapkan untuk melaporkannya kepada dekan.
4.       Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru
Ada isu yang berkembang bahwa Unpad tengah meningkatkan jumlah mahasiswa. Hal tersebut dipertanyakan karena bukankah lebih baik meningkatkan mutu mahasiswa dibandingkan jumlah mahaisiswa? Namun Pak Ganjar menegaskan bahwa justru jumlah mahasiswa dalam 4 tahun terakhir semakin berkurang termasuk jumlah mahasiswa Bidik Misi yang awalanya 700 mahasiswa menjadi 500 mahasiswa.
Mahasiswa pun mempertanyakan mengenai intelektualitas mahasiswa yang diterima melalui jalur SMUP jika tidak ada standar nilai ujian pada SMUP. Memang jika dilihat dari aturan mainnya, PTN harus menerima mahasiswa 60 % dari SNMPTN dan Unpad menerima mahasiswa SNMPTN berjumlah 63 %.
Contohnya di Fakultas Kedokteran, mahasiswa barunya berjumlah 190 orang dan yang diterima melalui jalur SNMPTN adalah 150 orang.

Dialog yang berakhir pada pukul 17.40 tersebut ditutup dengan foto bersama Pak Ganjar dan ramah tamah. Pak Ganjar berharap dialog ini tidak hanya diadakan satu kali saja, karena Unpad membutuhkan banyak aspirasi dari mahasiswa untuk bersama-sama membangun Unpad.
                Salam Satu Unpad!

0 Comments:

Post a Comment

Jika tidak memiliki akun di google, wordpress, dan yang lainnya, bisa menggunakan anonymous.