30 June 2012

Baca-baca Blog Orang (Lagi)

Kali ini blognya Aluna Sagita Gutawa a.k.a Gita Gutawa di http://gitagut.blog.com. Awalnya gara-gara saya lagi hobi twitteran, kebetulan kemarin yang jadi TTI adalah #RadityaDikaVerified, maksudnya adalah akun twitternya Raditya Dika (@radityadika) diverifikasi dengan tanda centang biru. Kok bisa? Ya, ga tahu. Mungkin karena follower-nya banyak. Terus saya ngecek siapa aja artis Indonesia yang udah diverifikasi di twitter dan muncullah akun @gitagut. Di akun twitternya Gita Gutawa, memperkenalkan blognya.

My personal official blog. 100% me.

Memang kelihatan yang ngurus blog itu Gita Gutawa yang asli. Keren kan ya artis rajin nulis di blog. Kalau Raditya Dika emang kerjaan awalnya di blog, jadi wajar kalau dia dituntut untuk ngisi blognya, tapi akhir-akhir ini saya lihat blog Raditya Dika belum apdet juga, masih dengan Papaya Song-nya. Entahlah.

Jadi, kita bahas lagi blog Gita Gutawa saja. Avatar di twitter dan di blognya sama, yaitu siluet Gita Gutawa. Lucu banget. Ini avatarnya.


Lucu, ya, ya, ya.

Bukan cuma itu yang bikin saya kagum. Isi blognya inspiratif, secara orangnya pan inspiratif juga. Bercerita mengenai perkuliahan dia di Birmingham, Inggris. Alasan dia ngambil jurusan ekonomi. Proyek dia bikin lagu Kidung Abadi. Gimana kangennya dia sama nyanyi. Dan segala sesuatu yang bisa bikin dia jadi wise.

Tapi bukan cuma cerita tentang perkuliahannya yang bikin kesemsem. Tutur tulisannya juga rapi. Yaaa ... ga semua orang hebat pintar berkata-kata di tulisan kan. Dan ya, dulu saya tidak menggemari Gita Gutawa yang nari-nari kegirangan Doo Be Doo Bae, apalagi karena umurnya setahun di bawah saya. Kalau nggak salah. Tapi gara-gara tulisan-tulisannya saya jadi suka sama si Aluna Sagita Gutawa ini.

Berikut saya kutip dari A Welcome Greeting blognya Gita.

Saya akan berusaha menulis segala hal yang jujur tentang saya, apa yang saya alami, apa yang saya rasakan. Semua informasi yang ingin share lebih banyak dengan kalian semua, yang tidak bisa saya share di twitter karena max. 140 charactersnya. :p Saya menghargai kalian yang sudah menyempatkan waktu untuk mampir ke blog saya ini, untuk lebih mengenal saya. Saya juga akan berusaha untuk nge-post sesering mungkin – Insya Allah – karena jadwal kuliah saya pun juga belum sibuk-sibuk banget. Bersiap-siaplah! :)
Continue reading Baca-baca Blog Orang (Lagi)

28 June 2012

Rute Kendaraan ke Kemenpora

Nanti tanggal 8 Juni saya mau ke Kemenpora tapi ga tahu jalan. Saya copas dulu disini, ga ada pulpen soalnya. Iya, saya tahu ini geje -___________-

Ini nyari di google lama amat, seingat saya, saya pernah ke Kemenpora pas mau aksi, tapi dimana .... Ga jelas.

Akhirnya, ini dia alamtnya:

Jl. Gerbang Pemuda No. 3, Senayan,Jakarta Pusat 10220,Indonesia
DKI Jakarta

Lalu searching rute kesana...

Akhirnya saya menyerah dengan kerumitan google maps dan juga Trayek Terminal Lebak Bulus. Kita lewat jalur normal saja, SMS orang.

Balasan dari kakak perempuan saya yang tinggal di Bogor sejak TK. Ngakunya sih anak gaul.

Naek bus ke Rambutan, dari Rambutan naek busway yang ke arah Slipi atau Grogol, terus nanti ke keneknya tolong turunin di halte Senayan. Mau ngapain kamu kesana??

Saya tahu ini tulisan random banget.
Continue reading Rute Kendaraan ke Kemenpora

22 June 2012

, ,

Ananda Omes dan Mama Cake Movie

Hari ini kita sampai sore di kampus buat simulasi hari pertama LDKO. Dan hari ini juga ternyata di teater keperawatan ada "Mama Cake Goes to Campus". Itu adalah film dari Falcon Picture. Dan pemeran utamanya adalah Ananda Omes, itu artinya Omes akan datang ke keperawatan. Yapz, heboh.

Tepat setelah sholat ashar, saya lihat Omes keluar dari tempat parkir.

Aaaaaaah, Omes .... Ga berani mau teriak gitu juga. Dandanan saya kayak anak pesantren gini, mana iya teriak-teriak manggil artis.

Omes jalan melewati saya yang diam di gazebo, terus saya ikutin karena saya juga mau ke aula yang bersebrangan sama teater. Ternyata dia dan rombongannya diem dulu di teras L3. Wew, papasan. Putih amat dia, dari jauh aja saya silau lihatnya. Papasan di L3, ternyata saya disapa sama staff Falcon. Haha, tadi kita sempat ngobrol di kantin jadinya udah kenal.

Dan akhirnya dia, Omes, ke kamar mandi. Ke toilet cowok FIK. And you know what, cewek-cewek keperawatan yang lagi ngumpul di aula langsung mengerubuti pintu antara pintu aula dan pintu toilet cowok. Norak, memang.

Dan lucu banget terus-terusan mengenang ini toilet cowok yang pernah dimasukin Omes.

Terus urang kudu salto .... -___________-


Lebih karena kehadiran Omes, saya memang tertarik untuk menonton Mama Goes to Campus. Sayangnya, simulasi LDKO membuat saya tertahan di aula. Beberapa jam kemudian, karena memang simulasi tersebut tidak efektif, saya dan Hanna langsung masuk ke dalam teater. Sudah ada Omes disana, film Mama Cake pun sudah selesai diputar. Hiks.

Saya masuk ketika sesi tanya jawab sedang berlangsung. Beberapa pertanyaan yang dianggap menarik mendapatkan kaos Mama Cake. Huaa, mau. Tapi saya tidak bertanya karena satu-satunya pertanyaan saya adalah 'Filmnya kayak apa sih?' dan saya tidak mungkin menanyakannya karena jelas-jelas seisi ruangan sudah menonton film tersebut.

Beberapa hal yang saya tangkap dari tanya jawab tersebut adalah:
1. Film ini komedi-agamis
2. Film ini mengandung konspirasi beberapa unsur keagamaan, dari warna, nomor, dan huruf.
3. Film ini diambil dari kisah nyata. Kisah sutradaranya.
4. Film ini belum ditayangkan di bioskop. Jadi, tadi nonton gratis di teater gitu. Ommo T.T
5. Omes kenapa gondrong tapi beberapa hari kemudian janggutan. Ya, saya memikirkannya.

Oya, terima kasih kepada admin @mamacake_movie dan sutradaranya yang saya lupa akunnya yang sudah meretweet tweet saya tentang fim ini. Dan Omes yang saya tahu males banget harus dipanggil cuma buat foto bareng, tapi ya sudah lah ya da udah.

Sebenarnya saya teratrik dengan film ini. Tapi, ketertarikan saya terhadap film Indonesia memang sebatas beli DVD bajakannya atau nunggu tayang di TV. Hee. Ini saya dapat trailernya dari Falcon Picture.

Enjoy.
Continue reading Ananda Omes dan Mama Cake Movie

19 June 2012

Statistik Bulan Ini

Iseng-iseng buka statistik di blogger. Soalnya kenaikan pengunjung di blog saya lumayan drastis, 10.414. Maklum, kesambet peri blogging.

Post statisik. Terbanyak dikunjungi.

1. Teaser Film Perahu Kertas
Cari aja di categories film atau buku, pasti ada. Saya belum lama mempostingnya, saya posting pake laptop saya di saat-saat terakhir. Wajar kalau banyak yang mengunjungi, Perahu Kertas kan lagi hot.

2. Butterflies in My Stomach
Baru 2 hari saya posting, pengunjungnya sudah banyak. Mungkin karena saya membagikan link-nya ke orang yang saya kenal. Lalu karena isinya menohok seseorang, mungkin disebarluaskana lagi. Entahlah.

3. Bizarre Love Triangle [Hunger Games VS Twilight Saga]
Lagunya lagi digemari. Filmnya lagi digandrungi. Novelnya lagi disukai. Wajar kalau banyak pengunjung di blog ini. Meski masih kalah dengan kehebohan butterflies in my stomach.

4. Keperawatan Komunitas: Determinan Kesehatan
Ini tugas kuliah saya. Tugas satu kelas. Setelah saya posting ini, besoknya saya lihat teman-teman saya bawa tugas sama persis dengan yang saya tulis di postingan ini. Wew.

5. Totalitas dan Pengoptimalan Diri untuk Menjadi Keluarga Mahasiswa yang Berkulitas
Ini tulisan udah basi banget, setahun lebih. Isinya juga biasa aja. Ga tahu kenapa bisa ada di posisi ke lima.

6. Zohrah itu Venus (Bintang Fajar-Bintang Senja)
Ini juga tulisan lama, tapi banyak yang komentar. Mungkin karena penasaran darimana saya dapat nama zohrah

7. Perbandingan Battle Royale dan Hunger Games
Dua film yang lagi ramai diobrolin di kaskus. Karena keduanya mirip. Saya ulas dengan lebih simpel dan perpoin.

8. A Thousand Year
Cuma lirik lagu dan link download. Tapi lagu ini kan emang lagi ngetren.

9. Ingatan Tentang Kalian
Puisinya Dewi Lestari. Saya juga ga sengaja masukin ke blog.

10. Terima Kasih! Anda Sudah di UNREG
Ini ga tahu. Padahal baru posting hari ini tapi udah masuk sepuluh besar.

Kata kunci yang mengantar mereka ke blog saya.

1. Bintang timur
Pasti mereka masuk ke postingan Zohrah itu Venus (Bintang Fajar-Bintang Senja). Semoga setelah ini tidak ada yang pake landihan zohrah dimana-mana.

2. Kesimpulan dari lagu triangle
Di postingan tentang Bizarre Love Triangle emang aku ngulas tentang ini lagu. Sukur-sukur dia bisa nangkep maksud saya. Eh, tapi yang dia cari lagu triangle ya bukan bizarre love triangle.

3. Mengapa venus dijuluki bintang senja
Mmmh, pantesan postingan lama itu masih banyak dikunjungi. Ternyata venus banyak fansnya.

4. Bintang senja
Ya, bintang senja adalah venus. Buat saya, meski ada yang bilang itu Mars bukan Venus. Oon.

5. Eksistensi kpk
Wah, wah, saya sangat tersanjung ada yang nyari tentang eksistens kpk dan langsung masuk ke blog saya.

6. Mengapprove follower di twitter
No comment. Saya ga pernah posting tentang follower ataupun twitter. Tapi pasang widget follower twitter memang iya.

7. Motivasi ikut bem
Kok ada yang yang cari kata kunci ini. Pasti gara-gara orang yang masuk BEM harus bikin esai mengenai motivasi ikut bem

8. Motivasi masuk bem
Dan ini dia jawabannya kenapa postingan saya yang jadul itu masih jadi hits. Ternyata banyak orang yang nyari kata kunci ini. Dan mungkin saya sedikit dari orang-orang yang posting mengenai motivasi masuk bem.

9. Pengertian gizi pada balita
Saya ga pernah posting mengenai gizi ataupun balita.

10. Penggunaan idiom karya tulis
Ya, ada tentang karya tulis. Esai yang tadinya saya buatkan untuk si bodoh.

Keep reading my blog oke :D, meski ga pernah komentar :P.
Continue reading Statistik Bulan Ini

Terima Kasih! Anda Sudah di UNREG

2 Panggilan Tak Terjawab

Panggilan Masuk...

Matikan

Tulis Pesan

Saya lagi makan. Apapun yang ingin kamu bilang. Nanti saja. Saya tidak mau merusak selera makan saya.

Mengirim...

1 SMS Masuk

Apa yang kamu mau dari aku? Aku ingin kita selesaikan. Aku mohon... Bisakah kita bertemu untuk berbincang-bincang. Meski sebentar. Aku yakin kita sudah dewasa.
1 SMS Masuk

Intan sudah merelakan dirinya. Dia rela pada keputusan kamu.
3 SMS Masuk

Tolong. Jika aku dapat memohon. Aku akan memohon.
Please, aku pengen ketemu.
Sarah, bisakah kita bertemu? Aku minta sedikit waktu buat kita berbincang-bincang.
1 SMS Masuk

Jika misalnya terus-terusan begini. Kita akan tetap hancur Sarah. Please... aku dan kamu merasakan beban. Demi Tuhan. Jika ini tidak selesai. Kita akan tetap hancur. Waktu tidak akan menjawab hal ini.

1 SMS Masuk


Aku ingin ngobrol lebih banyak. Lebih panjang.

4 SMS Masuk

Sarah. Tolong...

Bisakah kita bertemu hari ini. Jika tidak hari ini kapan lagi.

Sarah yang baik. Sore ini bisa? Aku tidak mau lari lagi.

Please. Jangan terus lari. Sarah yang baik. Tolong...
1 SMS Masuk

Jadi keukeuh ga mau ketemu? Tapi jangan lost kontak lagi ya. Please...

1 SMS Masuk

Sarah, maaf. Tadi kamu nanya mau apa aku ketemu. Aku pengen bilang. Kalau aku sudah bahagia sama Intan. Gak usah balas. Makasih

Balas Pesan

Terima kasih! Anda sudah di UNREG

Mengirim...

Continue reading Terima Kasih! Anda Sudah di UNREG
, , , ,

Berbicara Tentang Cerpen "Peluk"

Dengan segala kejadian yang saya alami beberapa hari terakhir, mendadak saya teringat cerpen 'peluk' yang ditulis Dee di Rectoverso. Awalnya ini bukan cerpen favorit saya, saya lebih suka cerpen 'cicak di dinding' sampai memutar lagunya berulang kali. Cerpen 'peluk' rasanya terlalu berat buat saya, mungkin karena saya enggan memikirkan konteks 'berpisah' antara dua pasangan yang sudah berjanji sehidup semati.

Tapi hari ini saya bersahabat dengan cerpen 'peluk'. Awalnya saya merasa mellow abis, kenapa mau pisah saja minta dipeluk, bodoh. Tapi ini bukan tentang kecengengan, justru keberanian. Keberanian untuk mengakui bahwa berpisah adalah satu-satunya jalan yang harus dilalui.

Dan saya mengerti sekarang.

Peluk - Dee feat. Aqi Alexa download

menahun, ku tunggu kata-kata
yang merangkum semua
dan kini ku harap ku dimengerti
walau sekali saja pelukku

tiada yang tersembunyi
tak perlu mengingkari
rasa sakitmu
rasa sakitku

tiada lagi alasan
inilah kejujuran
pedih adanya
namun ini jawabnya

lepaskanku segenap jiwamu
tanpa harus ku berdusta
karena kaulah satu yang kusayang
dan tak layak kau didera

sadari diriku pun kan sendiri
di dini hari yang sepi
tetapi apalah arti bersama, berdua
namun semu semata

tiada yang terobati
di dalam peluk ini
tapi rasakan semua
sebelum kau kulepas selamanya

tak juga kupaksakan
setitik pengertian
bahwa ini adanya
cinta yang tak lagi sama

lepaskanku segenap jiwamu
tanpa harus ku berdusta
karena kaulah satu yang kusayang
dan tak layak kau didera

dan kini ku berharap ku dimengerti
walau sekali saja pelukku



Cerpen Peluk - Dee

Ada keanehan yang menyembul keluar dan kini menguasai pikiranku, yang membuat aku berjarak dengan diriku sendiri dan memunculkan satu tanya: mengapa kulakukan ini? Keanehan lain menyusul, yakni jawaban muncul dengan sendirinya tanpa proses berpikir: memang ini jalannya. Itukah yang dinamakan firasat? Menahun sudah aku tahu, hari ini akan tiba. Tapi bagaimana bisa pernah kujelaskan? Aku menyayangimu seperti kusayangi diriku sendiri. Bagaimana bisa kita ingin pisah dengan diri sendiri?

Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.

Sedari tadi kamu seperti orang kesakitan, merangkul erat badanmu sendiri dengan mulut terkatup rapat dan rahang mengencang. Aku ingin bilang, aku paham kenapa kamu sakit. Namun tak sepatah katapun keluar. Aku ingin bilang, aku sakit melihat kamu sakit. Namun bungkusan udara ini memberangus mulut kita berdua.

Mengapa kata-kata justru hilang pada saat seperti ini? Saat kulihat kamu butuh penghiburan, nasehat bijak, atau humor segar agar kesedihan ini beroleh penawar? Kemampuan kita berkata-kata menguap. Kemampuanku melucu lenyap. Kebisuan menjadi hadiah kebersamaan kita bertahun-tahun. Aku ingin bilang, berbarengan dengan makin pilunya hati ini, ada keindahan yang kurasakan, dan aku tak mengerti mengapa bisa demikian.

Pandangan mata kita yang sedari tadi berlari-lari mulai berani menemukan satu sama lain. Rasanya kita sama-sama tahu, entah kapan lagi tatapan seperti ini terjalin. Tak mungkin kulupa caramu memandangku, dan tak mungkin kau lupa bagaimana semua ini bermula. Aneh. Pada saat kita hendak berbalik dan menutup pintu, mendadak ruang yang kita tinggalkan memunculkan keindahan yang selama ini entah bersembunyi di mana.

Tanganmu bergerak bimbang seperti ingin meraih tanganku, tapi kau urungkan niat itu. Dua manusia yang sudah bercinta bertahun-tahun dan merasakan setiap jengkal kulit masing-masing, mendadak enggan untuk bersentuhan.

‘Habis ini, lalu apa? Kamu sendirian. Aku sendirian. Buat apa? Kenapa kita tidak berdua lagi saja?’

Suaramu pertama dalam setengah jam terakhir.

Mulutku refleks membuka, ingin menjawab. Tapi tak ada bunyi keluar selain tiupan karbondioksida. Aku tak tahu jawabannya. Aku tidak tahu sesudah ini lantas terjadi apa. Aku tidak tahu kenapa dua manusia yang saling sayang harus kembali berjalan sendiri-sendiri.

Namun kurasa hatimu tahu, seperti hatiku pun tahu. Jika malam ini kita memutuskan untuk terus bersama, itu karena kita tidak tahu bagaimana menangani kesendirian. Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri. Kau tidak layak untuk itu. Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukannya ketakutan akan sepi.

‘Apa artinya ‘cinta yang tidak lagi sama’ yang kamu sebut-sebut sejak tadi itu? Memang cinta itu ada berapa macam?’ tanyamu dengan nada meninggi. Air mata yang tadi sudah reda tampak siap-siap melancarkan serangan lanjutan. Entah berapa gelontor lagi yang bakal tiba. Mendadak aku lelah karena harus menjelaskan variasi cinta macam pedagang yang mempresentasikan katalog produk.

Aku tidak tahu cinta punya berapa macam varian. Kau harus bertanya langsung pada hatiku, karena dialah yang satu hari menutup dan berkata: ‘cukup.’ Dia yang berkata: ‘aku tidak lagi jatuh, jalan ini sudah jadi jalan lurus. Teruskan maka aku mati, karena takdirku adalah jatuh. Bukan berjalan di setapak datar apalagi mendaki.’

Hati adalah air, aku lantas menyimpulkan. Baru mengalir jika menggulir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah. Ada gravitasi yang secara alamiah menggiringnya. Dan jika peristiwa jatuh hati diumpamakan air terjun, maka bersamamu aku sudah merasakan terjun, jumpalitan, lompat indah. Berkali-kali. Namun kanal hidup membawa aliran itu ke sebuah tempat datar, dan hatiku berhenti mengalir. Siapa yang mengatur itu? Aku pun tak tahu. Barangkali kita berdua, tanpa kita sadari. Barangkali hidup itu sendiri, sehingga sia-sia menyalahkan siapa-siapa.

Aku ingin mengalir. Hatiku belum mau mati. Aliran ini harus kembali memecah dua agar kita sama-sama bergerak. Sebelum kita terlalu jengah dan akhirnya pisah dalam amarah.

Jadi, aku tidak tahu cinta itu terdiri dari berapa macam. Yang kutahu, cinta ini tersendat, dan hatiku seperti mau mati pengap. Kendati kusayang kamu lebih dari siapapun yang kutahu. Kendati bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan. Aku aman. Namun aku mengerontang kekeringan. Dan kini kutersadar, aku butuh hujan itu. Lebih dari apapun.

‘Kamu akan menyesal…’ gumammu lagi.

Mungkin. Kini kita tak mungkin tahu.

‘Enam tahun. Kita akan buang enam tahun itu begitu saja?’ Retoris dan getir, kamu bertanya.

Kamu bukan tisu sekali pakai. Kita tidak mungkin membuang apapun jika kita percaya hati bukan diperuntukkan untuk menyimpan. Otakku merekam dan menyimpan kamu, kita, dan enam tahun ini. Hati tidak pernah menyimpan apa-apa. Ia menyalurkan segalanya. Mengalir, hanya mengalir. Namun kata-kata membeku di ujung mulutku seperti stalaktit dan stalagmit. Tampak dinamis dalam konsep tapi tak bergerak.

‘Ngomong, dong!’ Tiba-tiba suaramu meledak murka.

Bentakanmu seperti aba-aba perwira yang menggerakkan kedua tanganku untuk tahu-tahu merengkuhmu. Refleks yang tak kusangka akan muncul.

Tubuhmu berontak. Kurasakan amarahmu, sakitmu. Kupererat rengkuhanku. Tanganmu meronta, berusaha melepaskan diri. Wajahmu kau tarik menjauh. Segala macam cara kau kerahkan untuk bebas dari pelukanku. Namun aku bertahan.

Rasakan, bisikku dalam hati. Panas tubuh kita berdua mencairkan apa yang sudah beku bertahun-tahun. Rasakan betapa lamanya kita terlelap dan membiarkan aliran itu padam. Begitu terbiasa kita memandangi taring-taring es itu hingga menjadi layaknya aksesoris ruangan, padahal kita sudah mau mati kedinginan, kekeringan. Kamu tak layak didera. Kita tak layak disiksa.

Berangsur, tubuhmu tenang. Otot-ototmu yang tegang mulai melemas, lelah meronta, dan lunglai pasrah dalam pelukanku. Kau mulai menangis. Aku mulai menangis. Lenganmu perlahan mendaki dan balik mendekapku. Kita resmi berpelukan.

Cukup lama tubuh kita terpaut hingga kata-kata yang menggantung beku mulai cair dan mengalir ke dalam darah kita masing-masing. Hatimu tahu, seperti hatiku pun tahu. Nadi kita mendenyutkan pesan-pesan yang tahunan sudah menanti untuk bersuara. Inilah keindahan yang kumaksud. Kejujuran tanpa suara yang tak menyisakan ruang untuk dusta. Sakit ini tak terobati dan bukan untuk diobati. Dan itu jugalah keindahan yang kumaksud. Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya.

Hati-hati, lenganku melonggar, melepaskan tubuhmu. Aku tahu aku telah dimengerti, meski sekali saja pelukanku.

Aliran ini memecah. Indah. Meski aku berbalik pergi dan tak kembali.

Continue reading Berbicara Tentang Cerpen "Peluk"

18 June 2012

,

Memanusiakan Orientasi dan Kaderisasi

Baru saja selesai reporting Kasus 2 Komunitas. Kita akhirnya mengurusi komunitas setelah berlama-lama tenggelam bersama sistem. Respiratori, hematologi, integumen, endokrin, dan lain sebangsanya. Kini kami belajar keperawatan komunitas. Maka alurnya sudah jelas, saya belajar komunitas, dapat nilai A, saya ambil skripsi keperawatan komunitas, kerja di Dinkes, kerja di Menkes. Jalan-jalan ke luar negeri. Huahahaa.

Bukan itu yang sedang ingin saya tulis.

Beberapa hari yang lalu saya baca-baca blog orang. Dan sering saya lakukan. Orang menulis di blog kan untuk dibaca orang juga toh. Kali ini blognya Yogi Febriansyah, saya mengenalnya saat sama-sama memenangkan kompetisi menulis di STMJ, Sekolah Tinggi Menulis Jogja.

Ketika itu dia masih siswa SMK. Sekarang dia sudah menjadi mahasiswa UPI. Seni Rupa. Iya, ya, ada kan Seni Rupa UPI. Ceritanya dia menulis mengenai masa-massa menyebalkan kaderisasi di kampusnya. Entah, ospek atau apa. Tulisan itu berjudul SUMPAH! Ampun PEMUDA dan Babi Terbang, Tolong Gue. Ga tahu deh ya, dia mungkin memang lebih suka peri babi daripada peri lain yang lebih imut.

Saya mau selipin tulisan di blog Yogi yang judulnya SUMPAH! Ampun PEMUDA.

Gue udah di kosan. Tak lama setelah shalat magrib, ada sms kaya gini “Jarkom, semua segera kembali ke gymnas, dipercepat, pentng, gaswat darurat ada komdis”.

Belum gue makan, belum gue sempet lipat sejadah gue. Babi ronda. Apa hubungannya dengan ada komdis atau tidak dikumpulan tadi. Para komdis itu bakalan teriak-teriak total kaya di ruangan gelap gitu? Ayolah teman, jangan jadi budak k****. Ga baik buat janin eh buat batin. Gue yakin, semua yang dapet sms itu bergumam hal negatif.

Antara pengen ketawa, prihatin, dan menghela nafas. Bagaimana tidak, dulu saat saya jadi target kaderisasi, saya juga mencak-mencak kegilaan. Apa-apaan ini?

Dan sekarang, saya jadi senior mereka. Saya jadi panitia kaderisasi. Argh, bakar saja itu babi terbang. Naon, jadi ikut-ikutan si Yogi.

Saya jelaskan saja alur orientasi dan kaderisasi di kampus saya dari awal masuk sampai di tingkat akhir.

1. Prabu (Penerimaan Mahasiswa Baru) dilakukan di tingkat universitas oleh mahasiswa tingkat 1, 2, dan 3. Biasanya dilakukan selama 1-2 hari.
2. PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) Care dilakukan di tingkat fakultas oleh mahasiswa tingkat 1 dan 2. Dilakukan selama satu minggu.
3. Mabim (Masa Bimbingan) dilakukan di tingkat fakultas oleh mahasiswa tingkat 3. Dilakukan selama satu bulan dengan pertemuan rutin setiap akhir pekan.
4. LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi) dilakukan di tingkat fakultas oleh mahasiswa tingkat 2. Dilakukan selama satu bulan dengan pertemuan pra-TM, mid-TM, TM, dan 3 hari menginap di dalam kampus dan di luar kampus.
5. SOL (School of Leader) dilakukan di tingkat universitas oleh alumni SOL, rata-rata mahasiswa tingkat 3.

Awalnya saya tidak ada keinginan untuk menjadi panitia apalah itu kegiatannya. Jadi peserta kaderisasi saja sudah terengah-engah, apalagi jadi panitia. Rrrrh. Tidak di Prabu, tidak di PMB, dan sepertinya tidak pula di Mabim. Tapi tender LDKO sudah diserahkan sepenuhnya pada mahasiswa tingkat 2 saja. Hanya angkatan 2010 yang berjumlah 139 secara keseluruhan. Belum dikurangi yang pasifis, dikurangi yang tidak lulus Mabim, dikurangi yang sibuk di kepanitiaan lain, dikurangi anggota BPM yang menjadi pengawas LDKO. Mengingat hal itu, saya sudah meramalkan, tanpa ikut wawancara pun saya pasti masuk panitia LDKO.

Entah apa yang salah. Di SMP dan SMA, apalagi SD, saya tidak pernah mengalami yang namanya orientasi. Pun kaderisasi. Karena SMP saya di pesantren. Hari pertama sekolah langsung pemiliha Ketua Kelas, tidak ada yang namanya MOS. Di SMA saya telat masuk. Murid baru. Katanya saya harus mengikuti MOS tahun depan, tapi mana bisa, di tahun kedua saya sudah jadi Ketua MPK dan sekretaris OSIS. Apanya yang harus diorientasi dan dikaderisasi coba?

Karenanya saya shock mendapatkan orientasi di Unpad. Tegang, bingung, lebih banyak hal yang menyebalkan. Niat awal adanya orientasi jadi entah apa. Yang ada saya belajar lebih banyak tentang bagaimana caranya mencari alasan kalau melakukan pelanggaran, bagaimana caranya selamat dari bentakan senior, atau bagaimana caranya bersembunyi di punggung orang lain jika ada evaluasi.

-----> bersambung~ ending-nya ngegantung. saya mau simulasi dulu buat jadi MC di TM LDKO. Kang Mawan masih cuap-cuap, cempreng.
Continue reading Memanusiakan Orientasi dan Kaderisasi

17 June 2012

Muntahan

Bebaskanlah jiwamu untuk hidup dengan sepenuhnya. Mario Teguh ~

Huaaaaah. Kaki pegal, tangan pegal. Otak juga pegal karena menulis tulisan butterflies in my stomach. Akhirnya saya bagi-bagikan tulisan itu hanya agar pengunjung blog ini bertambah. Haha *ketawa bos*. Semalam pengunjung blog masih 10271, pagi-pagi sudah berubah menjadi 10306. Oke, seharusnya semalam saya lebih mempercantik tulisan itu. Bukan mempersadis. Terbukti, ada yang terganggu. Pasti.

Saya memang jahat. Kalau lagi marah mulutnya ga bisa dijaga. Bukan berarti saya ga ingin berubah. Anggap saja luapan amarah itu hanya muntahan ketika saya mual-mual. Saya termasuk orang yang gampang mual. Ga tahan dingin, terutama. Biasanya saya mual setelah mandi pagi atau saat pulang malam dari kampus.

Biasanya mual itu hilang kalau saya minum air hangat, lalu makan. Tapi pernah suatu hari saya mual, susah sendawa, karena makan terlalu banyak. Ketika itu saya tengah mengerjakan suatu proyek. Sampai lupa makan, lalu lapar, dan makan dengan rakus. Akhirnya perut saya mual dan beberapa saat kemudian, hwek, saya muntah.

Ketika itu saya langsung menulis tweet, 'Ternyata obat mual adalah muntah'.
Dan ternyata teman-teman di twitter saya memang agak miring, semua langsung menganggap bahwa obat yang saya maksud untuk dimakan. Jadi mereka menyimpulkan, kamu mual, lalu muntah, dan muntahan itu kamu makan sebagai obat mual. Cerdas.

Dalam asuhan keperawatan, saya sering menyinggung masalah anoreksia. Bukan kekurangan gizi karena ga ada makanan. Tapi kekurangan gizi karena makanan selalu dimuntahkan. Itu bisa terjadi karena ada organ tubuh seperti jantung, hepar, atau paru-paru membengkak. Misalkan hepatomegali (hepar yang membesar), maka hepar akan menekan abdomen (daerah perut). Tekanan itu akan merangsang mual. Dan ... lalu ... kemudian ... Oh, good, saya benar-benar tidak bisa menjelaskan patofisiologinya.

Oke, lupakan.

Nah, sejak itu saya menganalogikannya kepada perasaan marah saya. Sudah beratus orang yang merasa dirugikan kalau saya marah. Merasa tertekan, pastinya. Mungkin ini semacam penyakit. Jika saya tidak mengeluarkan emosi saya, itu sama saja seperti muntahan yang tidak dikeluarkan. Dan saya akan mual-mual hebat.

Ada yang bilang saya tak dewasa. Ah, yang benar saja. Saya mengenal marah ketika saya beranjak dewasa. Ketika masih kanak-kanak, saya ini bocah yang manis. Pendiam.

Tapi sudah sekitar 4 tahun yang lalu, saya mulai membiasakan diri, ketika saya marah maka saya akan diam. Tapi adakalanya saya tersiksa dan memuntahkannya.

Jadi, lebih dari apapun, saya minta maaf. Sungguh jika saya bisa mengatasi emosi ini lebih baik dari yang teman-teman protesi, akan saya lakoni. Tapi, lupakan, mungkin saya akan sulit berubah.

-----> ketika menunggu dosen, Bu Linlin, di ruang tutor. dan memikirkan apa yang akan saya muntahkan besok sore.
Continue reading Muntahan

16 June 2012

15 June 2012

A Thousand Year

Christina Perri - A Thousand Year [Download]

(Verse 1)
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid
To fall
But watching you stand alone
All of my doubt
Suddenly goes away somehow

One step closer

(Chorus)
I have died everyday
waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

(Verse 2)
Time stands still
beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything
Take away
What's standing in front of me
Every breath,
Every hour has come to this

One step closer

(Chorus)
I have died everyday
Waiting for you
Darlin' don't be afraid
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

One step closer
One step closer

(Chorus)
I have died everyday
Waiting for you
Darlin' don't be afraid,
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

And all along I believed
I would find you
Time has brought
Your heart to me
I have loved you for a
Thousand years
I'll love you for a
Thousand more

Continue reading A Thousand Year

13 June 2012

12 June 2012

Hitungan Epidemiologi Penunjang Keperawatan Komunitas

UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
1. UKURAN MORBIDITAS
Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka ini dapat digunakan untuk menggambarakan keadaan kesehatan secara umum, mengetahui keberahasilan program program pemberantasan penyakit, dan sanitasi lingkungan serta memperoleh gambaran pengetahuan pendudukterhadap pelayanan kesehatan
Secara umum ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan morbiditas adalah angka, rasio, dan pororsi
Continue reading Hitungan Epidemiologi Penunjang Keperawatan Komunitas

11 June 2012

Menghitung Angka Kelahiran Kasar, Kematian Kasar, Pertumbuhan Alami, dan Pertumbuhan Total

Jumlah penduduk pada tahun 2005, 200.000 jiwa, jumlah bayi 125, jumlah meninggal 95, imigrasi 75 dan emigrasi 63, hitunglah angka kelahiran kasar, kematian kasar, pertumbuhan alami, pertumbuhan total, angka pertumbuhan, pertumbuhan pada tahun 2007!

Jawab:
Continue reading Menghitung Angka Kelahiran Kasar, Kematian Kasar, Pertumbuhan Alami, dan Pertumbuhan Total

Menghitung Harapan Hidup [www.news-medical.net]

Titik awal untuk menghitung harapan hidup adalah angka kematian usia tertentu dari anggota populasi. Sebuah model yang sangat sederhana dari usia kematian spesifik menggunakan fungsi Gompertz, meskipun hari ini metode yang lebih canggih yang digunakan.

Dalam kasus dimana jumlah data yang relatif kecil, metode yang paling umum adalah untuk menyesuaikan data ke rumus matematika, seperti perpanjangan dari fungsi Gompertz, atau untuk melihat di meja kematian ditetapkan sebelumnya diturunkan untuk populasi yang lebih besar dan membuat penyesuaian sederhana untuk itu (misalnya kalikan dengan faktor konstan) agar sesuai dengan data.

Dengan sejumlah besar data, satu melihat pada angka kematian sebenarnya mengalami pada usia masing-masing, dan berlaku smoothing (misalnya dengan splines kubik) untuk besi keluar setiap fluktuasi statistik tampaknya acak dari satu tahun usia ke yang berikutnya.
Continue reading Menghitung Harapan Hidup [www.news-medical.net]

Tingkat dan Bentuk Intervensi Keperawatan Komunitas

1. Tingkat pencegahan intervensi keperawatan meliputi:

Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko tinggi, yakni mereka yang belum menderita tetapi berpotensi untuk menderita DM. Perawat komunitas harus mengenalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya DM dan upaya yang perlu dilakukan untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Sejak masa prasekolah hendaknya telah ditanamkan pengertian tentang pentingnya latihan jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat, menjaga badan agar tidak terlalu gemuk, dan risiko merokok bagi kesehatan.
Continue reading Tingkat dan Bentuk Intervensi Keperawatan Komunitas

Keperawatan Komunitas: Demografi

Diambil dari makalah Ragil Setiyabudi, SKM


Contoh demografi ratio Polri dengan penduduk

A. Pengertian
Demografi berasal dari Bahasa Yunani
Demos : Rakyat
Grafein : Menulis
Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)

Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Continue reading Keperawatan Komunitas: Demografi

Seputar #SkripRadio dari @_PlotPoint

Hallo tweeps, seperti yg kalian tau @bentangpustaka bikin kontes bikin #SkripRadio untuk sekuel #PerahuKertas sesuai imajinasi kamu. Ih, seru banget kan tuh bikin lanjutan kisah Keenan, Kugy, Remi dan Ludhe ;) Kisah sekuel yg paling oke akan dijadikan sandiwara radio di @mustang88fm pas bulan puasa.

Kamu harus bikin #SkripRadio #FFPK ini sebanyak 27 episode dengan durasi 10 menit per episode. Mau ikutan tapi bingung? Sini @_PlotPoint kasih tips :D
Continue reading Seputar #SkripRadio dari @_PlotPoint

10 June 2012

,

Confusing Words & Proverbs dari Mr. Ryan Abraham

Hari ini kami kembali belajar bersama Mr. Ryan Abraham dari Ciaci VIP English. Kami diberikan confusing words (kata-kata yang membingungkan) dan diminta untuk membedakannya. Kata-kata tersebut berbunyi hampir sama, namun jika salah memakainya bisa fatal. Seperti hendak mengatakan, "Pak, saya bosan." tapi memakai kalimat, "Mr, I am boring." dan ada juga yang jelas-jelas memiliki arti yang berbeda seperti storey dan story atau hanya berbeda dari bentuk katanya yang adjective dan verb.
Continue reading Confusing Words & Proverbs dari Mr. Ryan Abraham

And finally... Wooo!

Agak libur panjang memang. Dan saya ketagihan untuk mengobrak-abrik template blogspot. Agak mengkhawatirkan karena saya yang baru bisa secara otodidak ini benar-benar jadi kecanduan untuk membaca tiap kode html. And then... setelah diporakporandakan sedemikian rupa, jadilah template feminim yang ini. Semoga saya tidak pindah-pindah hati lagi.

DAN MULAI MENGURUSI NASKAH NERSAUTHOR.
.To Ubud.
Continue reading And finally... Wooo!

08 June 2012

07 June 2012

Zohrah dan Sosial Media

Saya, Sarah Nurul Khotimah, mulai dikenal dengan nama Zohrah karena media sosial sejak SMA. Biasa lah anak SMA, masih suka punya nama panggilan yang unyu-unyu. Tapi nama Zohrah bukan unyu bagi saya. Itu keren.

Zohrah adalah bintang Venus. Pertama kali saya menemukannya adalah waktu baca-baca kamus di sekolah. Ya, saya memang hobi baca, termasuk baca kamus. Ketika itu nama Zohrah belum familiar sampai saya memakainya untuk akun facebook. Media sosial yang lagi ngetren kala itu.

Berbicara mengenai media sosial, saya memang termasuk orang yang suka ikut-ikutan buat coba daftar sana-sini. Sekarang saya ingin mencoba mengumpulkan akun apa saja yang saya punya di media sosial.
Continue reading Zohrah dan Sosial Media
,

Tidak Bisakah ...

Sentakan. Teriakan. Pelototan.
Kata-kata yang menyakitkan.
Itu semua jadi sajian yang biasa. Apa aku terlalu lemah, atau manja, atau berlebihan menanggapi kemarahannya.

Keliru sedikit, seakan telah melakukan kesalahan fatal yang bisa menghancurkan seisi rumah.
Apa aku yang terlalu sensitif.
Atau karena aku bukan bagian darinya. Anak kucing yang diasuh oleh singa. Tidak nyaman dengan auman singa sehari-hari. Hanya bisa mengeong, menunduk, dan menangis.
Atau karena keberadaanku mengganggu. Atau karena aku bukan seseorang yang diharapkan ada. Atau ekspektasi-ekspektasi keliru tentang diamnya aku disini.

Terkadang lebih baik menganggap aku tidak ada saja.

Aku tidak mengerti, pun tidak memaksakan diri untuk mengerti. Aku jalani. Setelah 16 tahun terlewati. Tapi bisikan itu masih selalu ada.

Tidak bisakah...
Ia tertawa kala mengajakku bicara.
Tidak bisakah...
Ia bersikap ramah menanyakan kabarku.
Tidak bisakah...
Ia bersikap tenang saat aku melakukan kesalahan.
Tidak bisakah...
Ia tidak selalu menyalahkanku saat aku lupa.

Mungkin, tidak bisa.
Tapi aku masih berharap.

Continue reading Tidak Bisakah ...

04 June 2012

,

Diatas Tujuhbelas

Hari ini ada exercise mata kuliah english. Setelah 2 kali pertemuan belajar bersama Pak Ryan Abraham dari Ciaci VIP English, kami diminta untuk membuat sebuah esai opini dari sebuah kasus.

Berikut kasus yang diberikan oleh Bu Hanna:
Children over 17 should be allowed to make decisions about their lives without the interference of their parents to teachers. Society should accept that children mature at younger age these days and should adjust the law accordingly.
Continue reading Diatas Tujuhbelas

02 June 2012